Sebagai tuntunan
Orang jawa dulu menciptakan alat
musik ini tidak hanya untuk olah rasa olah suwara. Tetapi di situ banyak pesan
yang terdapat dalam musik gamelan tersebut, yang selama ini masih belum banyak
di ketahui pesan apa yang terdapat di dalam musik gamelan tersebut.
Gamelan dulu jugak pernah di buat
dakwah oleh para wali songo, pada jaman islam masuk ke tanah jawa, dengan
kecerdikan para wali itulah timbulan namanya gamelan yang kenpanjangan dari G –
Gusti. A – AllOH. M – Maringi. E –
Elelng. L – Lakonono. A – Ajaran. N – Nabi.
Dan maksut dari masing masing
instrument gamelan adalah
Bonang berjumlah 12 pencong. Itu
mengingatkan kita pada bulan. Dalam satu tahun berjumlah dua belas bulan
Demung, saron barung / saron satu,
slentem dan peking berjumlah tuju keping, itu mengingatkan kita pada hari.
Dalam satu minggu berjumlah tuju hari.
Kenong slendro berjumlah lima
pencong itu mengingatkan kita pada pasaran, legi, pahing, pon, wage, kliwon.
Pada saat para wali berdakwa memakai gamelan itu lima waktu jangan sampai di
tinggalkan. Kalau orang jawa molimo jngan sampai di lakukan, harus di jahui,
seperti madat, madon, main, minum, maling itu yang harus di jahui kalau kita
kepingin hidup kekal di dunia maupun di akherat.
Saron penerus / saron dua
berjumlah Sembilan, itu mengingatkan kita pada babakan howo songo “lobang
Sembilan” manusia itu punya lobang Sembilan yang harus di jaga dengan baik,
yaitu: mata, kita punya mata, hidung, mulut, telinga dan yang lainya yang tidak
perlu saya sebut di sini, setidaknya anda sudah tahu apa itu. Nah untuk itu kita
harus mempergunakan dengan baik lubang yang kita miliki itu.
Gong kempul berjumlah delapan,
itu mengingatkan kita pada ajaran hasta brata yang mana ajaran hasta brata
tersebut pernah di pakai oleh para raja jawa di buat memimpin di pula jawa ini.
Sandingan. Setiap pertunjukan
orang jawa selalu member sandingan dekat Gong. Ternyata di dalam sandingan
tersebut banyak pesan yang bisa kita pelajari. Namanya sandingan dari kata
sandeng sumanding, yang artinya di alam semesta ini di ciptakan berpasang pasangan,
ada malam ada siang, ada panas ada dingin, ada laki laki ada perempuan dan yang
lainya. Buahnya pisang, kenpapa kok harus buah pisang,,,,??? Yang bisa kita
pelajari dari buah pisang adalah, tujuan hidup pohon pisang adalah berbuah.
Pohon pisang tidak akan pernah mati dan berhenti sebelum tujuan hidupnya
tercapai, yaitu berbuah. Cobak kalau anda kalau punya pohon pisang di tebas aja
sampai putus, pasti besoknya akan tumbuh lagi,,,,kenpa bisa begitu,,,? Karena
tujuan hidupnya belum tercapai. Dan pohon pisang tidak akan berbuah sebelum
muncul tunasnya, artinya harus ada generasi penerusnya. Daunya selalu ngayomi
“melindungi” kepada generasi penerusnya. Pohon pisang selalu mengutamakan
kebersamaan dengan hidupnya yang selalu
gerombol “bersama” artinya kalau dalam organisasi apaun kalau semua team
mengutamakan kebersamaan pasti organissasi tersebut akan menjadi organisasi
yang luar biasa.
Kemudian ada bunga setaman. Cobak
anda bayankan sekarang anad ada di suatu taman yang indah, rasanya pasti sejuk,
damai, senang dan baunyapun harum. Semestinya kita sebagai manusia seperti
bunga setaman itu, selalu membuat damai, kesejukan, kebahagianaan untuk orang
diri sendiri dan orang lain jugak salalu menebar nama harum, baik individu,
kelurga maupun lembaga
Kelapa. Sebagai manusia kita tidak boleh patah semangat apa bila mempunya
cita cita lakukan seperti kita kepingin meminum air kelpa atau kepingin makan
kepalapa mudah. Di situ kita harus naik setinggi tuju sampai sepulu meter,
setelah sampai di atas kita tidak langsung minum atau makan tapi harus memlih,
memetik kemudian di bawa turun. Sampai di bawahpu masih tidak bisa di minum
atau di makan tapi masih harus di kupas. Betapa susahnya kita Cuma mau makan
dan minum aja. Nah disitulah kita tidak boleh patah semangat dalam meraih cita.
Dupa. Dupa itu ada wujudnya
“bentuknya” tetapi dupa itu jugak tidak ada, kenapa bisa begitu. Dupa sebelum
kita bakar kelihatan bentuknya, tetapi setelah di bakar itu tidak ada wujudnya
“bentuknya” Cuma tinggal baunya saja. Sama dengan diri kita, sebetulnya kita
itu ada jugak tidak ada, kenapa bisa begitu. Selama kita masih hidyup kita itu
ada dan kelihatan, tetapi setelah kita mati itu tidak ada dan tidak kelihatan.
Yang tertinggal Cuma namanya saja. Nama baik atau jelek tergantung pada kelakuan
kita selama hidup. Itu adalah pilihan
Telur. Telur kalau kita kupas ada
tiga bagian, yaitu: kulit telur, putih telur dan kuning telur. Kalau kita
kembalikan ke diri kita masang masing. Kita hidup itu ada tiga Hal atau perkara
yang harus kita lewati, yaitu lair, urep, mati.
Beras. Orang jawa penuh dengan
istilah “otak atik gatok” beras dari ben seger waras
Semoga bermanfaat untuk bembaca yang budiman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar